BEKATUL : “Gizinya kaya betul…”
Mendengar kata bekatul, sebagian orang langsung mengaitkannya dengan bahan untuk pakan ternak.
Bekatul memang merupakan hasil sampingan dari proses penggilingan atau penumbukan gabah menjadi beras.
APA ITU BEKATUL ?
Sebelum menjadi beras, gabah melewati 2-3 tahap penggilingan.
Proses
pertama hanya membuang sekam, menghasilkan beras pecah kulit (PK).
Pada tahap ini, beras PK masih bercampur dengan sekitar 12% gabah yang
sekamnya belum terkelupas. Agar betul-betul bersih, beras campur gabah
ini masih harus masuk mesin penggilingan 1-2 kali lagi. Karena
bolak-balik digiling, lapisan kulit ari ikut terbuang menjadi dedak
(campuran antara bekatul dan sekam).
Agar bekatul terpisah dari
sekam, dedak harus diayak lebih dulu. Semakin halus ayakan, bekatul
semakin terpisah. Sayangnya, semakin halus ayakan, hasilnya pun semakin
sedikit. Setelah diayak, bekatul ini siap dikonsumsi sebagai makanan
tambahan.
Pada proses tersebut terjadi pemisahan endosperma
beras (yang biasa kita makan sebagai nasi) dengan bekatul yang merupakan
lapisan yang menyelimuti endosperma. Berbagai penelitian menunjukkan,
bekatul beras memiliki komponen gizi yang sangat dibutuhkan manusia.
Jadi patut disayangkan jika bekatul hanya ditujukan sebagai pakan
ternak.
BUKAN DEDAK
Bahan Pangan Dunia (FAO) telah membedakan pengertian dedak dan bekatul.
Dedak
merupakan hasil sampingan dari proses penggilingan padi yang terdiri
atas lapisan sebelah luar butiran beras (perikarp dan tegmen) dan
sejumlah lembaga beras.
Bekatul merupakan lapisan sebelah dalam butiran beras (lapisan aleuron/kulit ari) dan sebagian kecil endosperma berpati.
Dalam
proses penggilingan padi di Indonesia, dedak dihasilkan pada proses
penyosohan pertama,dan bekatul pada proses penyosohan kedua.
Banyak
orang menggambarkan bekatul sebagai limbah dengan bau tengik, apek, dan
asam. Persepsi tersebut tidak sepenuhnya benar karena bekatul memiliki
karakteristik cita rasa yang lembut dan agak manis. Bau tidak sedap akan
muncul jika bekatul mulai mengalami kerusakan.
KANDUNGAN APA SAJAKAH YANG ADA DI BEKATUL?
Bekatul
kaya kandungan protein, mineral, lemak, vitamin B kompleks (B1, B2, B3,
B5, B6, dan B15), Vitamin E(tokoferol), gamma-oryzanol ,asam
ferulat,serta serat pencernaan (dietary fibres).
Konsentrasi Vitamin B15 per 100 gram paling tinggi pada bekatul (200 mg),
kemudian pada jagung 150 mg, havermut 100 mg, dan pada dedak gandum 30 mg.
Vitamin
B kompleks sangat dibutuhkan sebagai komponen pembangun tubuh,
sedangkan vitamin E merupakan antioksidan yang sangat kuat.
Vitamin B15 memang belum dikenal masyarakat.
Senyawa yang juga disebut pangamic acid ini memiliki banyak manfaat.
Struktur
kimia Vitamin B15 adalah Glucono-dimethy-lamino-acetic-acid, ditemukan
oleh Dr. Krebs Junior, ahli biokimia dari San Francisco, Amerika
Serikat, pada tahun 1952.
. B15 digunakan secara teratur di Rusia untuk masalah kesehatan, termasuk:
- Alkoholisme
- Kecanduan obat
- Penuaan dan pikun
- Minimal kerusakan otak pada anak-anak
- Autisme
- Skizofrenia
- Penyakit jantung
- Tekanan darah tinggi; diabetes
- Penyakit kulit
- Penyakit hati
- keracunan bahan kimia
B15
telah terbukti menurunkan kolesterol darah, meningkatkan sirkulasi dan
oksigenasi umum sel dan jaringan, dan membantu untuk arteriosclerosis
dan hipertensi.
Di Eropa, vitamin B15 telah digunakan untuk mengobati penuaan dini karena kedua stimulus peredaran darah dan efek antioksidan.
Ini membantu melindungi tubuh dari polusi, terutama karbon monoksida.
asam
Pangamic (dan mungkin DMG) menawarkan dukungan bagi siapa pun yang
tinggal di sebuah kota besar tercemar atau di bawah tinggi stres.
Bekatul mengandung karbohidrat cukup tinggi, yaitu 51-55 g/100 g.
Kandungan karbohidrat merupakan bagian dari endosperma beras karena kulit ari sangat tipis dan menyatu dengan endosperma.
Kehadiran karbohidrat ini sangat menguntungkan karena membuat bekatul dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif.
Dibandingkan dengan beras, bekatul memiliki kandungan asam amino lisin yang lebih tinggi.
Zat gizi lain yang menonjol pada bekatul beras adalah lemak, kadarnya mencapai 10-20 g/100g.
Minyak
yang diperoleh dari bekatul dapat digunakan sebagai salah satu minyak
makan yang terbaik di antara minyak yang ada, dan sudah dijual secara
komersial di beberapa negara.
Kandungan protein pada bekatul juga sangat baik, yaitu 11-13 g/100 g.
Dibandingkan
dengan telur, nilai protein bekatul memang kalah, tapi masih lebih
tinggi bila dibandingkan dengan kedelai, biji kapas, jagung, dan tepung
terigu.
Selain itu, bekatul merupakan sumber mineral yang sangat
baik, setiap 100 gramnya mengandung kalsium 500700 mg, magnesium
600-700 mg, dan fosfor 1.000-2.200 mg.
Bekatul juga merupakan
sumber serat pangan (dietary fiber) yang sangat baik. Selain untuk
memperlancar saluran pencernaan, kehadiran serat pangan juga berpengaruh
terhadap penurunan kadar kolesterol darah.
MANFAAT KESEHATAN DAN POTENSI BEKATUL SEBAGAI PANGAN FUNGSIONAL
Bekatul
memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi dan ditambah komponen
bioaktif oryzanol, tokoferol, dan asam ferulat menjadikan bekatul
sebagai bahan baku yang berpotensi untuk dijadikan pangan fungsional.
(gamma-oryzanol
memiliki fungsi seperti efek sirkulasi,secretomotor efek sebum dan efek
menyerap ultraviolet yang berasal dari asam ferulat.
Selain itu,
untuk tindakan anti-oksidan, dibandingkan dengan tokoferol,
gamma-oryzanol dilaporkan jauh unggul dalam ketahanan panas dan juga
mengatakan bahwa interaksi antara mereka lebih meningkatkan tindakan
anti-oksidan.
Dari fakta ini, gamma-oryzanol tampaknya sangat berguna..
di
bidang kosmetik, aplikasi untuk krim dan tabir surya 21 ~ 24)
memanfaatkan fungsi resistor kulitnya usia dan efek menyerap
ultraviolet.)
Pangan fungsional didefinisikan sebagai makanan yang
berdasarkan pengetahuan tentang hubungan antara makanan/komponen makanan
dan kesehatan diharapkan mempunyai manfaat kesehatan tertentu (Broek,
1993).
Karena merupakan makanan, maka pangan fungsional menurut ilmuwan Jepang mempunyai tiga fungsi dasar, yaitu
(1) sensory (warna dan penampilan menarik, citarasanya enak),
(2) nutritional (bernilai gizi tinggi), dan
(3) physiological (memberikan pengaruh fisiologis yang menguntungkan bagi tubuh).
Beberapa
fungsi fisiologis yang diharapkan dari pangan fungsional adalah
pencegahan timbulnya penyakit, meningkatkan daya tahan tubuh, regulasi
kondisi ritmik tubuh, memperlambat proses penuaan, dan penyehatan
kembali (recovery).
Dengan demikian, meskipun mengandung senyawa
yang berkhasiat bagi kesehatan, pangan fungsional bukan kapsul, tablet
atau bubuk yang berasal dari senyawa alami. Oleh karena itu pangan
fungsional seharusnya dikonsumsi sebagaimana layaknya makanan
sehari-hari, bentuknya dapat makanan maupun minuman.
Fraksi lemak
dari bekatul telah banyak dilaporkan memberikan efek menurunkan jumlah
lemak darah (hipolipidemia) dengan uji pada hewan percobaan maupun
manusia.
Minyak bekatul menurunkan kadar kolesterol darah dan low
density lipoprotein cholesterol (LDL-kolesterol), serta dapat
meningkatkan kadar high density lipoprotein cholesterol (HDL-kolesterol)
darah. Kemampuan fraksi lemak bekatul disebabkan adanya komponen
oryzanol dan kemampuan lainnya dari bahan yang tidak tersabunkan.
Selain
itu fraksi non-lemak bekatul ternyata juga memiliki efek hipolipidemia
yang sama dengan fraksi lemak. Selain dapat memberikan efek
hipolipidemia, ternyata bekatul memiliki kemampuan untuk menurunkan
tekanan darah secara nyata.
Asam ferulat dan total fenol adalah
komponen biaoktif yang saat ini diketahui terdapat di dalam fraksi
bekatul sehingga dapat menurunkan tekanan darah dan lemak darah,
disamping tentunya tokotrienol dan gamma-oryzanol yang sebelumnya telah
diketahui sebagai senyawa antioksidan.
Mekanisme penurunan tekanan
darah oleh asam ferulat yaitu dengan menghambat kerja enzim angiotensin
I-converting enzyme (ACE); suatu enzim yang bertanggung jawab terjadinya
peningkatan tekanan darah. Penelitian penulis juga membuktikan hal
tersebut dimana terjadi penurunan aktivitas ACE.
Mekanisme terjadinya
penurunan lemak darah diduga melalui peningkatan kapasitas pengikatan
LDL reseptor. Mekanisme lain yang juga berperan dalam penurunan
kolesterol darah adalah peningkatan aktivitas enzim cholesterol-7
alpha-hydroxylase (Cyp7a1), suatu enzim yang bertanggung jawab dalam
proses biosintesis asam empedu.
Peningkatan aktivitas enzim ini akan
menstimulir konversi kolesterol menjadi asam empedu, sehingga dapat
menyebabkan terjadinya penurunan kolesterol dalam darah.
KOMPOSISI FITOKIMIA DAN STABILITAS BEKATUL
Sitosterol yang jumlahnya 50% dari total sterol. Komponen penting lainnya adalah senyawa tokol (tokotrienol dan tokoferol).
Tokoferol adalah vitamin E yang bersifat antioksidan yang kuat sehingga penting dalam menjaga kesehatan manusia.
Kandungan
lainnya yang juga memberikan pengaruh kesehatan sangat menguntungkan
adalah oryzanol dan asam ferulat (ferulic acid). Senyawa fitokimia
(phytos = tanaman, chemicals = zat kimia) menjadi topik penelitian
penting karena dapat memberikan fungsi-fungsi fisiologis dalam
pencegahan penyakit degeneratif.
Komposisi fitokimia bekatul sangat
bervariasi, tergantung kepada faktor agronomis, varietas padi, dan
proses penggilingannya (derajat sosoh).
Penggunaan bekatul sebagai
makanan terbatas karena sifatnya mudah rusak karena aktivitas hidrolitik
dan oksidatif dari enzim lipase yang secara alamiah (endogenous)
terdapat pada minyak bekatul atau oleh mikroba. Untuk memperolah bekatul
awet bersifat food grade dengan mutu yang tinggi, seluruh komponen
penyebab kerusakan harus dikeluarkan atau dihambat, dan pada saat
bersamaan kandungan komponen berharga (nutritional) harus tetap dijaga.
Dari
beberapa metode stabilitas yang telah dilakukan, bahwa metode/perlakuan
pemanasan dengan tekanan tinggi dan kadar air tetap dapat dianggap cara
terbaik. Metode ini berdasarkan pemanfaatan kadar air bekatul sebagai
perantara (heat transfer), denaturasi enzim, dan sterilisasi. Dua metode
yang tergolong proses ini adalah drum berputar dan ekstrusi pindah
panas. Keuntungan proses ini tidak membutuhkan aliran uap air dari luar,
peralatannya relatif kecil, dan mudah instalasi dan operasinya. Dengan
demikian unit dapat digabungkan dengan unit penggilingan beras dengan
sedikit modifikasi.
DALAM PENGOBATAN PENYAKIT – PENYAKIT DIBAWAH INI DISARANKAN UNTUK MENAMBAHKAN BEKATUL.
1. Diabetes Mellitus ( kencing manis ) tipe 1 dan type 2
2. Hypertensi ( tekanan darah tinggi )
3. Hypercholesterolaemi ( kadar kolesterol tinggi )
4. Arteriosclerosis ( pengapuran pembulu darah )
5. Heart Infarct ( serangan jantung karena penyumbatan )
6. Coronair Insufficiency ( gangguan aliran pembuluh darah jantung )
7. Asthma Bronchiale ( bengkak, asma ), penyakit asthma tidak akan kambuh kalau teratur makan bekatul ( 2 x 1 sdm munjung )
8. Cirrhosis Hepatis ( memperbaiki fungsi hati )
9. Rheumatic ( encok )
10. Libido ( gairah s*x ) laki – laki yang menurun
11. Gejala sering sakit kepala, sering pusing pada tekanan darah rendah
12. Gejala sering ‘berdebar jantung’ dan ‘extrasystole’
13. Rasa pegal pada otot
14. Mengatasi gangguan pencernaan
15. Obstiopasi ( sembelit ), susah buang air besar
16. Peningkatan daya tahan fisik ( ausdauer )
17. Pencegahan kanker colon ( usus besar )
18. Basedov Hyperthroid ( penyakit kelenjar gondok yang bekerja berlebihan )
19. Penuaan dini
20. Mudah lelah(capek)
21. Obesitas ( kegemukan ), 3 x 2sdm munjung
Jadi
masihkah kita tabu untuk mengkonsumsi bekatul yang notabene harga lebih
ekonomis tapi sangat baik untuk kesehatan anda. Jangan sampai hewan
ternak kondisinya bugar dan sehat sedangkan peternaknya sendiri malah
loyo dan sakit-sakitan.
PEMAKAIAN BEKATUL.
1. Untuk menjaga
kesehatan/stamina: 30 gram (1 sendok makan) sehari diseduh 1 gelas air
panas/mendidih. Lebih enak dicampur gula merah, gula putih, gula obat
(bagi penderita kencing manis), susu, cokelat, sup, bubur kacang hijau,
havermut, mi instan, santan kelapa, dll.
2. Bekatul sebagai makanan
tambahan bagi pasien dalam proses pengobatan. Dengan tetap memakan obat
dari dokter, setelah 1-2 minggu berkonsultasilah dengan dokter Anda
untuk menilai khasiat bekatul sebagai makanan tambahan.
Dosis yang dianjurkan: dimulai dengan 2 x 1 sendok makan (30 gram) pagi dan sore @ 1 sendok makan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar