Jumat, 17 Agustus 2012

Bekatul "beras merah" solusi untuk penyakit modern

BEKATUL : “Gizinya kaya betul…”


Mendengar kata bekatul, sebagian orang langsung mengaitkannya dengan bahan untuk pakan ternak.
Bekatul memang merupakan hasil sampingan dari proses penggilingan atau penumbukan gabah menjadi beras.

APA ITU BEKATUL ?

Sebelum menjadi beras, gabah melewati 2-3 tahap penggilingan.
Proses pertama hanya membuang sekam, menghasilkan  beras pecah kulit (PK). Pada tahap ini, beras PK masih bercampur dengan sekitar 12% gabah yang sekamnya belum terkelupas. Agar betul-betul bersih, beras campur gabah ini masih harus masuk mesin penggilingan 1-2 kali lagi. Karena bolak-balik digiling, lapisan kulit ari ikut terbuang menjadi dedak (campuran antara bekatul dan sekam).

Agar bekatul terpisah dari sekam, dedak harus diayak lebih dulu. Semakin halus ayakan, bekatul semakin terpisah. Sayangnya, semakin halus ayakan, hasilnya pun semakin sedikit. Setelah diayak, bekatul ini siap dikonsumsi sebagai makanan tambahan.

Pada proses tersebut terjadi pemisahan endosperma beras (yang biasa kita makan sebagai nasi) dengan bekatul yang merupakan lapisan yang menyelimuti endosperma. Berbagai penelitian menunjukkan, bekatul beras memiliki komponen gizi yang sangat dibutuhkan manusia. Jadi patut disayangkan jika bekatul hanya ditujukan sebagai pakan ternak.

BUKAN DEDAK

Bahan Pangan Dunia (FAO) telah membedakan pengertian dedak dan bekatul.
Dedak merupakan hasil sampingan dari proses penggilingan padi yang terdiri atas lapisan sebelah luar butiran beras (perikarp dan tegmen) dan sejumlah lembaga beras.

Bekatul merupakan lapisan sebelah dalam butiran beras (lapisan aleuron/kulit ari) dan sebagian kecil endosperma berpati.
Dalam proses penggilingan padi di Indonesia, dedak dihasilkan pada proses penyosohan pertama,dan bekatul pada proses penyosohan kedua.

Banyak orang menggambarkan bekatul sebagai limbah dengan bau tengik, apek, dan asam. Persepsi tersebut tidak sepenuhnya benar karena bekatul memiliki karakteristik cita rasa yang lembut dan agak manis. Bau tidak sedap akan muncul jika bekatul mulai mengalami kerusakan.

KANDUNGAN APA SAJAKAH YANG ADA DI BEKATUL?

Bekatul kaya kandungan protein, mineral, lemak, vitamin B kompleks (B1, B2, B3, B5, B6, dan B15), Vitamin E(tokoferol), gamma-oryzanol ,asam ferulat,serta serat pencernaan (dietary fibres).

Konsentrasi Vitamin B15 per 100 gram paling tinggi pada bekatul (200 mg),
kemudian pada jagung 150 mg, havermut 100 mg, dan pada dedak gandum 30 mg.

Vitamin B kompleks sangat dibutuhkan sebagai komponen pembangun tubuh, sedangkan vitamin E merupakan antioksidan yang sangat kuat.



Vitamin B15 memang belum dikenal masyarakat.
Senyawa yang juga disebut pangamic acid ini memiliki banyak manfaat.
Struktur kimia Vitamin B15 adalah Glucono-dimethy-lamino-acetic-acid, ditemukan oleh Dr. Krebs Junior, ahli biokimia dari San Francisco, Amerika Serikat, pada tahun 1952.

. B15 digunakan secara teratur di Rusia untuk masalah kesehatan, termasuk:
- Alkoholisme
- Kecanduan obat
- Penuaan dan pikun
- Minimal kerusakan otak pada anak-anak
- Autisme
- Skizofrenia
- Penyakit jantung
- Tekanan darah tinggi; diabetes
- Penyakit kulit
- Penyakit hati
- keracunan bahan kimia

B15 telah terbukti menurunkan kolesterol darah, meningkatkan sirkulasi dan oksigenasi umum sel dan jaringan, dan membantu untuk arteriosclerosis dan hipertensi.

Di Eropa, vitamin B15 telah digunakan untuk mengobati penuaan dini karena kedua stimulus peredaran darah dan efek antioksidan.
Ini membantu melindungi tubuh dari polusi, terutama karbon monoksida.
asam Pangamic (dan mungkin DMG) menawarkan dukungan bagi siapa pun yang tinggal di sebuah kota besar tercemar atau di bawah tinggi stres.

Bekatul mengandung karbohidrat cukup tinggi, yaitu 51-55 g/100 g.
Kandungan karbohidrat merupakan bagian dari endosperma beras karena kulit ari sangat tipis dan menyatu dengan endosperma.
Kehadiran karbohidrat ini sangat menguntungkan karena membuat bekatul dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif.

Dibandingkan dengan beras, bekatul memiliki kandungan asam amino lisin yang lebih tinggi.
Zat gizi lain yang menonjol pada bekatul beras adalah lemak, kadarnya mencapai 10-20 g/100g.

Minyak yang diperoleh dari bekatul dapat digunakan sebagai salah satu minyak makan yang terbaik di antara minyak yang ada, dan sudah dijual secara komersial di beberapa negara.

Kandungan protein pada bekatul juga sangat baik, yaitu 11-13 g/100 g.
Dibandingkan dengan telur, nilai protein bekatul memang kalah, tapi masih lebih tinggi bila dibandingkan dengan kedelai, biji kapas, jagung, dan tepung terigu.

Selain itu, bekatul merupakan sumber mineral yang sangat baik, setiap 100 gramnya mengandung kalsium 500700 mg, magnesium 600-700 mg, dan fosfor 1.000-2.200 mg.

Bekatul juga merupakan sumber serat pangan (dietary fiber) yang sangat baik. Selain untuk memperlancar saluran pencernaan, kehadiran serat pangan juga berpengaruh terhadap penurunan kadar kolesterol darah.

MANFAAT KESEHATAN DAN POTENSI BEKATUL SEBAGAI PANGAN FUNGSIONAL

Bekatul memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi dan ditambah komponen bioaktif oryzanol, tokoferol, dan asam ferulat menjadikan bekatul sebagai bahan baku yang berpotensi untuk dijadikan pangan fungsional.

(gamma-oryzanol memiliki fungsi seperti efek sirkulasi,secretomotor efek sebum dan efek menyerap ultraviolet yang berasal dari asam ferulat.
Selain itu, untuk tindakan anti-oksidan, dibandingkan dengan tokoferol, gamma-oryzanol dilaporkan jauh unggul dalam ketahanan panas dan juga mengatakan bahwa interaksi antara mereka lebih meningkatkan tindakan anti-oksidan.
Dari fakta ini, gamma-oryzanol tampaknya sangat berguna..
di bidang kosmetik, aplikasi untuk krim dan tabir surya 21 ~ 24) memanfaatkan fungsi resistor kulitnya usia dan efek menyerap ultraviolet.)
Pangan fungsional didefinisikan sebagai makanan yang berdasarkan pengetahuan tentang hubungan antara makanan/komponen makanan dan kesehatan diharapkan mempunyai manfaat kesehatan tertentu (Broek, 1993).
Karena merupakan makanan, maka pangan fungsional menurut ilmuwan Jepang mempunyai tiga fungsi dasar, yaitu
(1) sensory (warna dan penampilan menarik, citarasanya enak),
(2) nutritional (bernilai gizi tinggi), dan
(3) physiological (memberikan pengaruh fisiologis yang menguntungkan bagi tubuh).

Beberapa fungsi fisiologis yang diharapkan dari pangan fungsional adalah pencegahan timbulnya penyakit, meningkatkan daya tahan tubuh, regulasi kondisi ritmik tubuh, memperlambat proses penuaan, dan penyehatan kembali (recovery).

Dengan demikian, meskipun mengandung senyawa yang berkhasiat bagi kesehatan, pangan fungsional bukan kapsul, tablet atau bubuk yang berasal dari senyawa alami. Oleh karena itu pangan fungsional seharusnya dikonsumsi sebagaimana layaknya makanan sehari-hari, bentuknya dapat makanan maupun minuman.
Fraksi lemak dari bekatul telah banyak dilaporkan memberikan efek menurunkan jumlah lemak darah (hipolipidemia) dengan uji pada hewan percobaan maupun manusia.
Minyak bekatul menurunkan kadar kolesterol darah dan low density lipoprotein cholesterol (LDL-kolesterol), serta dapat meningkatkan kadar high density lipoprotein cholesterol (HDL-kolesterol) darah. Kemampuan fraksi lemak bekatul disebabkan adanya komponen oryzanol dan kemampuan lainnya dari bahan yang tidak tersabunkan.
Selain itu fraksi non-lemak bekatul ternyata juga memiliki efek hipolipidemia yang sama dengan fraksi lemak. Selain dapat memberikan efek hipolipidemia, ternyata bekatul memiliki kemampuan untuk menurunkan tekanan darah secara nyata.
Asam ferulat dan total fenol adalah komponen biaoktif yang saat ini diketahui terdapat di dalam fraksi bekatul sehingga dapat menurunkan tekanan darah dan lemak darah, disamping tentunya tokotrienol dan gamma-oryzanol yang sebelumnya telah diketahui sebagai senyawa antioksidan.
Mekanisme penurunan tekanan darah oleh asam ferulat yaitu dengan menghambat kerja enzim angiotensin I-converting enzyme (ACE); suatu enzim yang bertanggung jawab terjadinya peningkatan tekanan darah. Penelitian penulis juga membuktikan hal tersebut dimana terjadi penurunan aktivitas ACE.
Mekanisme terjadinya penurunan lemak darah diduga melalui peningkatan kapasitas pengikatan LDL reseptor. Mekanisme lain yang juga berperan dalam penurunan kolesterol darah adalah peningkatan aktivitas enzim cholesterol-7 alpha-hydroxylase (Cyp7a1), suatu enzim yang bertanggung jawab dalam proses biosintesis asam empedu.
Peningkatan aktivitas enzim ini akan menstimulir konversi kolesterol menjadi asam empedu, sehingga dapat menyebabkan terjadinya penurunan kolesterol dalam darah.
KOMPOSISI FITOKIMIA DAN STABILITAS BEKATUL

Sitosterol yang jumlahnya 50% dari total sterol. Komponen penting lainnya adalah senyawa tokol (tokotrienol dan tokoferol).

Tokoferol adalah vitamin E yang bersifat antioksidan yang kuat sehingga penting dalam menjaga kesehatan manusia.
Kandungan lainnya yang juga memberikan pengaruh kesehatan sangat menguntungkan adalah oryzanol dan asam ferulat (ferulic acid). Senyawa fitokimia (phytos = tanaman, chemicals = zat kimia) menjadi topik penelitian penting karena dapat memberikan fungsi-fungsi fisiologis dalam pencegahan penyakit degeneratif.
Komposisi fitokimia bekatul sangat bervariasi, tergantung kepada faktor agronomis, varietas padi, dan proses penggilingannya (derajat sosoh).
Penggunaan bekatul sebagai makanan terbatas karena sifatnya mudah rusak karena aktivitas hidrolitik dan oksidatif dari enzim lipase yang secara alamiah (endogenous) terdapat pada minyak bekatul atau oleh mikroba. Untuk memperolah bekatul awet bersifat food grade dengan mutu yang tinggi, seluruh komponen penyebab kerusakan harus dikeluarkan atau dihambat, dan pada saat bersamaan kandungan komponen berharga (nutritional) harus tetap dijaga.
Dari beberapa metode stabilitas yang telah dilakukan, bahwa metode/perlakuan pemanasan dengan tekanan tinggi dan kadar air tetap dapat dianggap cara terbaik. Metode ini berdasarkan pemanfaatan kadar air bekatul sebagai perantara (heat transfer), denaturasi enzim, dan sterilisasi. Dua metode yang tergolong proses ini adalah drum berputar dan ekstrusi pindah panas. Keuntungan proses ini tidak membutuhkan aliran uap air dari luar, peralatannya relatif kecil, dan mudah instalasi dan operasinya. Dengan demikian unit dapat digabungkan dengan unit penggilingan beras dengan sedikit modifikasi.


DALAM PENGOBATAN PENYAKIT – PENYAKIT DIBAWAH INI DISARANKAN UNTUK MENAMBAHKAN BEKATUL.
1.   Diabetes Mellitus ( kencing manis ) tipe 1 dan type 2
2.   Hypertensi ( tekanan darah tinggi )
3.   Hypercholesterolaemi ( kadar kolesterol tinggi )
4.   Arteriosclerosis ( pengapuran pembulu darah )
5.   Heart Infarct ( serangan jantung karena penyumbatan )
6.   Coronair Insufficiency ( gangguan aliran pembuluh darah jantung )
7.   Asthma Bronchiale ( bengkak, asma ), penyakit asthma tidak akan kambuh kalau teratur makan bekatul ( 2 x 1 sdm munjung )
8.   Cirrhosis Hepatis ( memperbaiki fungsi hati )
9.   Rheumatic ( encok )
10.   Libido ( gairah s*x ) laki – laki yang menurun
11.   Gejala sering sakit kepala, sering pusing pada tekanan darah rendah
12.   Gejala sering ‘berdebar jantung’ dan ‘extrasystole’
13.   Rasa pegal pada otot
14.   Mengatasi gangguan pencernaan
15.   Obstiopasi ( sembelit ), susah buang air besar
16.   Peningkatan daya tahan fisik ( ausdauer )
17.   Pencegahan kanker colon ( usus besar )
18.   Basedov Hyperthroid ( penyakit kelenjar gondok yang bekerja berlebihan )
19.   Penuaan dini
20.   Mudah lelah(capek)
21.   Obesitas ( kegemukan ), 3 x 2sdm munjung


Jadi masihkah kita tabu untuk mengkonsumsi bekatul yang notabene harga lebih ekonomis tapi sangat baik untuk kesehatan anda. Jangan sampai hewan ternak kondisinya bugar dan sehat sedangkan peternaknya sendiri malah loyo dan sakit-sakitan.
PEMAKAIAN BEKATUL.
1. Untuk menjaga kesehatan/stamina: 30 gram (1 sendok makan) sehari diseduh 1 gelas air panas/mendidih. Lebih enak dicampur gula merah, gula putih, gula obat (bagi penderita kencing manis), susu, cokelat, sup, bubur kacang hijau, havermut, mi instan, santan kelapa, dll.
2. Bekatul sebagai makanan tambahan bagi pasien dalam proses pengobatan. Dengan tetap memakan obat dari dokter, setelah 1-2 minggu berkonsultasilah dengan dokter Anda untuk menilai khasiat bekatul sebagai makanan tambahan.
Dosis yang dianjurkan: dimulai dengan 2 x 1 sendok makan (30 gram) pagi dan sore @ 1 sendok makan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar