Apa Itu Sertifikasi Organik?
Gambar padi hasil budidaya pertanian organik
T: Bagaimana
mengenali produk organik di pasaran?
Ada pendapat bahwa untuk mengenali produk organik
dengan melihat penampakan daun, buah atau batang tanaman. Bila terdapat lubang
atau berulat, menandakan bahwa tanaman tersebut menggunakan hanya sedikit atau
tanpa pestisida. Karena biasanya sayuran yang daunnya betul-betul mulus tanpa
cela menunjukkan si petani menggunakan pestisida berlebihan. Sebaliknya,
sayuran yang daunnya berlubang atau batangnya berulat menandakan petani
menggunakan hanya sedikit atau tanpa pestisida. Sayuran organik seperti kacang
panjang, buncis dan wortel terasa manis dan renyah, kesegarannya juga lebih
tahan lama. Dan, nasi yang berasal dari beras organik beraroma wangi, empuk dan
lebih awet. Tetapi fakta di lapangan, budidaya pertanian organik dapat menghasilkan produk
yang mulus, tak berlubang, tak berulat bila proses perawatan dan monitoringnya
dilakukan dengan baik. Selain itu, produk organik yang dipasarkan tidak hanya
produk pertanian segar, tetapi juga terdapat produk olahan dan produk segar
dari ternak atau perikanan.Cara di atas hanya memberikan informasi awal untuk mengetahui keorganikan
produk, tetapi bukan jaminan keorganikan produk organik
.
T. Bagaimana
menentukan keorganikan produk organik?
Keyakinan dan kepercayaan menjadi landasan konsumen memilih produk organik. Keorganikan suatu produk organik ditentukan bukan berdasarkan pada produknya, tetapi bagaimana produk tersebut diproses (organically produced). Konsumen sebaiknya tahu, bagaimana proses untuk menghasilkan produk organik yang ia konsumsi dengan berkunjung ke lahan budidaya pertanian organik, sehingga konsumen menjadi yakin dan percaya, bahwa produk tersebut benar-benar organik. Ini mengandaikan konsumen dan produsen berada pada lokasi yang tidak berjauhan.
T. Bagaimana
mengetahui keorganikan produk organik bila jarak konsumen dan produsen jauh,
sehingga konsumen tidak mengetahui siapa dan bagaimana proses produksinya?
Jika produsen memiliki orientasi pemasaran yang makin luas (pasar nasional atau ekspor), dan konsumen tidak dapat diorganisir secara langsung, maka diperlukan sertifikasi atau pelabelen produk organik untuk memberikan keyakinan dan kepercayaan kepada konsumen bahwa produk tersebut benar-benar organik.
T: Apa sertifikasi organik itu?
Sertifikasi
organik adalah proses untuk mendapatkan pengakuan bahwa proses produksi organik
[budidaya tanaman, pengumpulan produk liar, ternak lebah, jamur,
ternak dan produk turunannya] atau proses pengolahan produk organik
dilakukan berdasarkan standar dan regulasi yang ada. Apabila memenuhi prinsip
dan kaidah organik, produsen dan atau pengolah (prosesor) akan mendapatkan
sertifikat organik dan berhak mencantumkan label organik pada produk yang
dihasilkan dan pada bahan-bahan publikasinya.
T: Apakah
untuk menentukan keorganikan produk organik diperlukan pengujian laboratorium ?
Pengujian laboratorium untuk menentukan keorganikan produk organik diperlukan bila terdapat kecurigaan terjadinya praktek yang melanggar prinsip dan kaidah pertanian organik yang dilakukan pada proses budidaya atau pada proses pengolahan produksi. Bila pun dilakukan pengujian laboratorium, contoh uji bukan hanya pada produk akhir saja, tetapi juga air, tanah yang dipergunakan dalam proses budidaya dan pengujian pada bahan-bahan yang digunakan dalam proses pengolahan produksinya. Pengujian dilakukan setiap saat pada tiap tahapan proses. Sehingga biaya pengujian laboratorium menjadi amat besar, yang tentunya memberatkan produsen-prosesor dan petani itu sendiri.Dengan menjaga keorganikan pada proses produksinya, diharapkan produk yang dihasilkan menjadi organik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar