Teknologi Tepat Guna Pertanian Organik
Salam Pertanian.....!!!!
Dalam konsep pertanian Organik Teknologi Tepat guna merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dengan kehidupan sehari - hari. Peranan Teknologi Tepat Guna bagi petani tentunya dapat menekan biaya produksi karena penggunaanya sangat efektif dan efisien. Banyak sekali TTG yang bisa dimanfaatkan dan mudah penggunaanya serta pengoperasiannya.
Berikut ini Teknologi Tepat Guna hasil inofasi yang dilakukan rekan - rekan kami di lapangan yang sudah melalui uji lapangan.
PERTAMA ADALAH MESIN KOMPOS
1. Mesin Penggiling Kompos Kotoran Tenak Sapi Untuk Pembuatan Pupuk " BUKHASI SUPER "
DATA SPESIFIKASI MESIN
- Dimensi Plat ( Panjang x Lebar x Tinggi ) : 1050 cm x 440 cm x 1034 cm
- Berat : 80 kg
- Tenaga Penggerak : Motor Diesel 8.8 HP / 2200 Rpm
- Kapasitas kerja : 3 Ton / jam
- Operator : 3 Orang
- Bahan : Besi plat, Besi siku, pulley, dll
- Harga : Rp 6.000.000,00
B. FUNGSI
1.
Menghancurkan,
melembutkan kotoran ternak khususnya kotoran ternak sapi menjadi halus dan
memisahkan bahan non organik misalnya Plastik, Batu – batuan, kayu dll secara
otomatis melalui pembuangan samping, hasil penggilingan yang halus akan keluar
melalui ayakan bawah sehingga penggunaan mesin sangat efektif, efisien dan
menekan biaya tenaga kerja cocok untuk produksi dalam skala besar maupun kecil
untuk membuat pupuk kompos / Bokashi Plus.
C. CARA KERJA
- Siapkan bahan khususnya kotoran ternak / sapi dengan mengumpulkan menjadi ondokan besar kurang lebih 1 ton sampai 100 ton bahan.
- Bahan dari kotoran sapi didiamkan dulu agar kadar air berkurang menjadi ± 30 %, untuk mempercepat proses bisa diaduk dulu agar merata sehingga dalam proses penggilingan lebih mudah.
- Hidupkan mesin kemudian bahan dimasukkan kedalam cerobong pemasukan.
- Hasil penggilingan akan terpisah secara otomatis bahan halus keluar kebawah dengan adanya ayakan / saringan sedangkan bahan kasar atau bahan – bahan lain seperti plastik, batu, kayu dll akan keluar kesamping melalui lubang pembuangan secara otomatis.
- Bahan halus hasil penggilingan diambil / dikumpulkan lagi untuk proses fermentasi selanjutnya dalam proses pembuatan pupuk Bokhasi.
- Selesai bekerja alat dibersihkan supaya tahan lama.
Gambar mesin Kompos
Hasil Inovasi TTG PPAH Bumi Lestari Ngawi
Hasil Inovasi TTG PPAH Bumi Lestari Ngawi
2. Emposan Tikus Super Jet 100
Gambar Empusan Tikus
Emposan Tikus dengan bahan bakar dari sabut kelapa dilembutkan kemudian dimasukkan didalam tabung dibakar asap yang yang dihasilkan dikipas sehingga tekanan angin mendorong asap keluar melalui cerobong dan dimasukkan disarang tikus. Biasanya dipakai untuk gropyokan di sawah di pematang yang lebar sehingga memudahkan dalam mengendalikan hama tikus. Alat ini terbuat dari plat berkwalitas sehingga awet dipakai tahan terhadap panas.
3. Teknologi Fermentasi
Autoklap Alat untuk menyetirilkan media
PPAH Bumi Lestari Ngawi
Proses Pengembangan Agens Hayati
PPAH Bumi Lestari Ngawi
Gambar Skema Proses Fermentasi
Keterangan :
A : Sumber Listrik
B : Pompa udara
(aerator)
C : Selang plastik warna transparan (kecil)
D : Larutan KMnO4
E : Saringan udara (glass
wool)
F : Media cair (ekstrat kedelai)
G : Botol aqua /tabung gelas
H : Gabus penutup
I : Aquades (kontrol)
Teknologi Fermentasi adalah teknologi yang biasa digunakan untuk pengembangan agens hayati. prinsip kerjanya dengan menggunakan air pump ketika listik posisi ON maka oksigen yang dipompa dialirkan dengan selang menuju tabung kecil, didalam tabung kecil tersebut diisi larutan KMNO3 = 0.5 lt untuk menstirilkan udara. Selanjutnya udara yang keluar dari tabung kecil yang sudah setiril dialirkan menuju filter dan udara dari filter dialirkan menuju tabung besar ( Galon Aqua ) dalam galon tersebut sudah dimasukkan media pengembangan yang sudah diproses terlebih dahulu (disetirilkan dengan Alat autoklap untuk mengolah media pengembangan )kemudian media yang sudah jadi dan stiril dimasukkan dalam Galon Aqua dan dimasukkan isolat sesuai dengan kebutuhan yang kita inginkan bisa ( Tricoderma, Beauferia Basiana dll). Udara yang masuk galon kemudian dialirkan keluar dan diujung selang pengeluaran ditaruh air dicelupkan dalam botol kecil biar udara yang keluar tidak terkotaminasi. Proses Pengembangan berlangsung kurang lebih tujuh hari dan biasanya baunya sudah terasa seperti tape dan tekanan udara dalam galon semakin berat. Keberhasilan pengembangan tergantung kepadatan sepora atau pun bakteri yang dimasukkan semakin besar kepadatan semakin baik dan ketika diaplikasikan disawah cepat berkembang dan bereaksi. Bagi rekan - rekan yang tidak ingin repot PPAH Bumi lestari kami menyediakan kemasan 1,5 liter dengan harga Rp 35.000,00.
4. Mesin tanam padi
4. Mesin tanam padi
Salam Pertanian
Teknologi Menyongsong Era Milenium Jilid ke Dua
Pengenalan Teknologi Pertanian Dalam Rangka
HUT KAB Ngawi oleh Dinas Pertanian
Dinegara maju teknologi ini tentunya bukan hal asing lagi, tapi untuk dinegeri ini tentunya kita jarang menjumpainya. Di negara jepang penerapan teknologi didukung didukung oleh semua pihak baik pemerentah, Swasta, semua lapisan masyarakat dan didukung Sumber Daya manusia yang handal. Tak heran jika satu orang bisa mengerjakan sawah berhektar-hektar dan mampu mengekspor pruduk pertanaian. Semua biaya produksi tentunya dapat ditekan sekecil mungkian. Kita yang memiliki lahan yang sangat luas dan termasuk negara agraris sangat susah untuk menerapkan teknologi. Tentunya banyak sekali faktor yang menghambat perkembangan teknologi pertanian. Penerapan teknologi berdampak kesenjangan sosial yang makin besar kususnya bagi buruh tani, pengangguran juga semakin meningkat. Pemerentah sudah berusaha semaksimal mungkin tapi hasilnya belum dapat dirasakan sepenuhnya.Trus bagaimana kedepannya jika ini terus berlangsung tentunya PR buat kita semua. Bagaimana solusinya ya.......?? Buat rekan-rekan kirim ya saran nya he2x.......!!!!! Untuk melihat cara kerja silakan downlod disini
Info pemesanan Tlp (0351) 7381223
Mas Agus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar